Sabtu, 26 Agustus 2023

Jalur Gunung Lawu Via Cetho

Jalur Gunung Lawu via Cetho adalah salah satu jalur pendakian Gunung Lawu yang paling diminati oleh para pendaki. Gunung Lawu sendiri merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian mencapai 3.265 meter di atas permukaan laut. Terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, Gunung Lawu memiliki tiga jalur pendakian yang dapat dipilih, yaitu via Cemoro Sewu, via Cetho, dan via Sarangan.

Jalur pendakian Gunung Lawu via Cetho memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan jalur-jalur lainnya. Salah satu keunggulan tersebut adalah keindahan alam yang disuguhkan sepanjang perjalanan. Para pendaki akan melewati hutan pinus dan berbagai jenis pepohonan lainnya, serta dapat menikmati pemandangan lembah yang menakjubkan. pada jalur ini juga terdapat beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi, seperti Pura Cetho dan Candi Sukuh.

Pura Cetho sendiri merupakan salah satu pura tertua di Pulau Jawa. Pura ini dibangun pada abad ke-15 pada masa pemerintahan Raja Brawijaya V dari Kerajaan Majapahit. Pura ini memiliki arsitektur yang sangat khas, dengan dominasi warna putih dan ornamen-ornamen yang rumit. Selain sebagai tempat beribadah, Pura Cetho juga sering dijadikan sebagai tempat berfoto oleh para pendaki karena keindahannya yang menakjubkan.

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi yang terletak di lereng Gunung Lawu. Candi ini dibangun pada abad ke-15 oleh raja Majapahit, Brawijaya V. Arsitektur candi ini sangat khas dengan keunikan bentuknya yang mirip dengan piramida. Candi Sukuh sering dijadikan sebagai tempat berfoto oleh para pendaki karena keunikan arsitektur dan keindahan alam sekitarnya.

Selain keindahan alam dan tempat-tempat wisata yang menarik, jalur pendakian Gunung Lawu via Cetho juga terkenal karena kemudahan aksesnya. Jalur ini dapat diakses dari dua arah, yaitu dari Karanganyar atau dari Magetan. Jika diakses dari Karanganyar, para pendaki akan melewati desa Cetho, sedangkan jika diakses dari Magetan, para pendaki akan melewati desa Sarangan. Kedua akses tersebut cukup mudah dijangkau dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.

Meskipun demikian, para pendaki tetap disarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum memulai pendakian. Persiapan yang harus dilakukan antara lain membawa perlengkapan yang cukup, seperti pakaian hangat, sepatu gunung, dan tenda. para pendaki juga harus memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan mereka, serta mengikuti instruksi dari pihak pengelola jalur pendakian.

Secara keseluru